Selasa, 29 Mei 2012

mereka,,

semua hal kini kurasa..
ada pelangi, matahari, hujan bahkan badai..
kini ku tau arti kehidupan..
kini ku tau arti keluarga..
walau aku tak sehebat mereka..
walau aku tak setangguh mereka..
aku hidup untuk hidupku sendiri, tapi aku memang tak bisa sendiri..
mereka hadir, penambah warna dalam lembaran ku..
mereka mengisi setiap detik dan setiap helaan nafas ku..
mereka..
karna mereka aku tau rasa 'terjatuh'
karna mereka aku tau rasa 'tersanjung'
karna mereka aku tau rasa 'tertawa'
dan karna mereka aku tau rasa 'tersakiti'
hitam dan putih..
dua hal yang bertolak.
tapi jika salah satu tak ada maka semua akan kacau.
tidak akan ada yang tau hitam jika tak ada putih. begitu sebaliknya.
demikian juga dengan mereka.
tapi kini, mereka pergi......

Sabtu, 19 Mei 2012

suka duka PALANG !!!


PROLOG
Lomba Tingkat I

Semua bermula dari awal agustus 2011, saat seleksi LT 1 dilakukan.
“diberitahukan kepada seluruh anggota pramuka kelas 9 agar dapat segera berkumpul diruang multimedia, sekarang”. Yap, itulah kalimat dari seseorang diujung sana sengan menggunakan microphone di kantor saat bel pulang sekolah selesai dibunyikan.
        Setelah kalimat itu terdengar cukup keras di telingaku, aku  langsung turun ke ruang multimedia bersama temanku, Tasia. Saat memasuki pintu, tampak beberapa teman pramuka ku telah duduk dikursi dan ada kak Sadam di depannya. Aku dan Tasia pun langsung duduk bersama teman pramuka lainnya. Aku membaur bersama mereka dan kami pun tenggelam pada kesibukan masing-masing, kak sadam pun juga sibuk dengan handphone nya. Yaaa… semuanya sibuk dengan urusan masing-masing sambil menunggu semuanya berkumpul termasuk kak am.
        Setelah ±15 menit, semuanya telah berkumpul. Keadaan tiba-tiba hening. Tak ada satupun yang tau mengapa kami dikumpulkan semua disini. Sampai akhirnya kak Am pun memulai pembicaraan. “Dah kumpul semuanya? Oh iya, panggilkan Ira, adiknya Syauqi, Adaw, Adiknya Adan, Nadya, Naldy dan Rifky kelas 7, secepatnya”. Lalu seperti dikomando,  2 orang teman laki-laki pramuka pun langsung pergi memanggil orang yang dibilang kak am itu. Tak berapa lama setelah kedatangan mereka, raut muka kak am dan kak sadam berubah menjadi serius. Lalu, kak Am mulai bercerita dari perjuangan regu PALANG 5 tahun lalu  yang dapat meraih LT V 2007. Dari mulai cerita susah, sedih, sakit, perdebatan, hingga kisah bahagia, tawa, kekonyolan,dan kelucuan. Kami yang berada di ruangan ini pun serasa terhipnotis dengan cerita kak Am yang tak jarang juga ditambahkan dengan kak Sadam. Kadang terdengar suara gelak tawa, kadang ekspresi itu juga tiba-tiba berganti dengan kening yang berkerut saking seriusnya.
        Tak terasa waktu pun telah menunjukkan pukul 17.00 WIB, dan kami pun dibubarkan, dengan catatan besok akan berkumpul  kembali di tempat yang sama  sepulang sekolah. Hingga di ambang pintu ruang multimedia, tak ada satupun dari kami yang mengerti maksud mengapa kami dikumpulkan tadi dan besok. Karna, memang kak Am dan kak Sadam tak memberitahu.

***
        Esoknya, tanpa ada pengumuman lagi, semuanya berkumpul dengan kesadaran masing-masing janji. Tanpa ada waktu yang terbuang, kak Am pun mulai berbicara dan bertanya kepada kami yang ada disini, apakah sanggup berada di sebuah regu INTI setelah diceritakan tentang suka dan dukanya. Rata-rata yang kelas 9, terlukis mimik ragu di wajah mereka. Ragu karena, mereka menginginkan itu, namun juga harus memikirkan kelulusan. Hanya beberapa yang mempunyai keyakinan untuk memberanikan diri mengambil keputusan itu dan mengambil resiko berkurangnya waktu belajar serta terkurasnya tenaga. Mereka adalah Syahid, Desi, Arsyad dan Arinil.

***
        Setelah melalui proses yang sangat amat panjang dan melalui segala kebahagiaan, kesedihan, perdebatan, dan kekecewaan, terpilih lah regu
inti Palang untuk mewakii gudep 0501-0502  dalam ajang Lomba Tingkat tahun ini.
Mereka adalah …..
ELANG
0501
-Syahid                               -Azizul          
-Johan                                -Rifky
-Syauqi                               -Naldy
-Abdil                                -Arsyad
PADI
0502
-Desi                                   -Intan
-Syania                               -Ila
-Ira                                     -Tasia
-Dilla                                  -Arinil


        Dengan terbentuknya regu inti, berakhirlah LT 1 dilakukan.

PALAAAANGG !!! Apa Motto Kitaaa????
Berjaya Kembali Di LT V, Bisa ! Bisa ! Bisa !
        Itulah kata-kata motivasi yang kini menjadi semboyan kami. Kami harus mampu membuat MTsN Kembali mewakili RIAU di LT V nanti. Ya, itu mimpi kami, itu cita-cita kami.

***

        “Satu,, Dua,, Tigaa….” Terdengar suara hitungan dilapangan basket. Hitungan yang selalu diikuti. Hitungan hukuman yang sedang kami lakukan. Dibawah teriknya matahari dan dengan pengawasan kak Sadam yang disiplin, kami dihukum. Kesalahan yang kecil namun akan berdampak sangat besar jika dibiarkan. Terlambat. Kami terlambat  dari waktu latihan yang telah ditentukan sebelumnya. Seribu satu alasan rasanya telah dikeluarkan, namun tak ada satupun yang mempan. Alhasil, squart jump dan push up serasa sudah menjadi santapan sehari-hari diawal-awal kami latihan. Tak ada kata lelah di kamus seorang kak Sadam. Kami di tempa, dan terus ditempa dengan segala ilmu yang dimilikinya. Dengan Standar latihan yang dibuatnya adalah standar LT V. Dimana kecepatan --/---/.-./…/.//,,  dan  …/./--/.-/.--./…./---/.-././/,, ketepatan sandi,, dan  ikatan dan simpulan terbanyak , semuanya di perhitungkan.

Morse nya harus bisa lebih cepat dan lebih tepat dari ini. Ini belum seberapa, gak akan menang kalian kalau seperti ini terus”. ~~“perbaiki lagi tangannya tu, jangan bengkok-bengkok, harus lurus-lurus kalau memberi semaphore, nanti jadi salah bagi yang membacanya”.~~”sandinya harus lebih banyak dari ini, minimal 50 sandi harus hapal diluar kepala.” ~~”udah berapa ikatan yang bisa? Baru segitu? Besok tambah lagi. Kalau perlu dengan fungsinya.”~~”gimana menaksirnya? Yakin benar tu?”~~”tidak ada gerakan tambahan, pandangan lurus ke depan” dan bla bla bla ....

        Kata-kata yang jika mendengarnya membuat jengkel dan kesal. Bagaimana tidak, kami baru latihan beberapa waktu, namun sudah diberi beberapa pertanyaan dan pernyataan seperti itu. Sakit telinga mendengarnya. Namun, di sisi lain kata-kata itu memberikan motivasi dan dorongan tersendiri. ,membuat kami terpacu untuk menjadi lebih baik, agar tak mendengar kata-kata itu terucap ‘kembali’ untuk yang ke-seribu kalinya.

***

        Hari demi hari kami lalui, dengan latihan yang sungguh-sungguh dengan tujuan satu, BERJAYA KEMBALI DI LT V !! (sejujurnya menyebut kata-kata motivasi itu membuatku merinding…)
        Latihan selalu dilakukan demi tecapainya motto tersebut. Senin sampai Minggu, dari pulang sekolah hingga menjelang maghrib. Tiap detik berharga bagi kami. Ya! Setiap waktu benar-benar berharga. Tak peduli hari hujan pun tetap latihan walau hanya materi saja. Tak terlepas walau sedang dalam Bulan Ramadhan. Puasa pun kami tetap latihan, dengan toleransi waktu latihannya tidak selama latihan hari-hari biasa. Tak ada alasan untuk tak latihan, kecuali sakit. Ini dilakukan agar semua yang dilakukan menjadi sangat maksimal. Walaupun lelah, tapi juga menyenangkan.  Niat yang sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil. Oh ya, tak selamanya latihan kami menyeramkan, hahaha :-D . Banyak candaan di sela-sela latihan tersebut, yang akhirnya membuat kami benar-benar menjadi sebuah keluarga yang utuh. Ya! Keluarga yang selalu berbagi dalam suka dan duka,  keluarga yang selalu mengerti dan saling memotivasi dan keluarga yang saling menyayangi secara ikhlas. PALANG memberi arti itu kepadaku. J terimakasih PALANG !!

***
           
            Hari ini dilakukan simulasi lomba “Tenda Cepat” dan “Yel-yel”. Tenda cepat dengan target minimum harus selesai dalam 1 menit. Waw! Simulasi pertama padi mencetak rekor ±5 menit dan elang ±3 menit. Ya, kami memang selalu kalah dibanding Elang. Karena itulah Padi selalu di nomor duakan  dalam segala hal oleh kak am dan kak sadam. Sedikit-sedikit Elang yang harus duluan. Pernah Padi protes, tapi berjuta alasan diberi. Kesal! Jengkel! Ya, semua campur jadi satu.
            Setelah simulasi pertama dilakukan, kami disuruh masuk ke dalam suatu ruangan, dan kami diberikan strategi agar cepat melakukan tenda cepat tersebut. Tentunya dengan ajaran kak sadam.
~~yang untuk tali samping harus bla bla bla, yang bagian depan dan belakang harus bla bla bla, yang bagian pancang dan tali harus bla bla bla~~ dan lainnyaa..
setelah memberikan beberapa instruksi dan penjelasan, kami melakukan simulasi kedua dan terakhir sebelum akhirnya kami harus tampil didepan seluruh adik kelas. Alhasil setelah mendapat strategi dan instruksi, Padi mencetak  rekor 2,5 menit dan Elang 1,5 menit. Kemajuan yang bisa dibilang meningkat. Ya walaupun Padi tetap nomor dua dari Elang. “Padi pasti bisa! Semangat! Besok kami cetak rekor 60 detik, tapi kalian harus 59 detik ya.. J  seru Syahid. Ya, dia juga salah satu motivasi Padi, khususnya aku. Dia selalu tau apapun yang dirasakan Padi. Syahid, sang pimru Elang.
Ilmu yang diberikan kak Sadam memang sangat berguna. Setelah simulasi tenda cepat, kami disuruh menyusun yel-yel dan akan disimulasikan juga sebelum unjuk gigi di depan adik kelas. Diberikan waktu 15 menit menyusun dan mempraktekkan yel tersebut. Regu padi, menyusun dan berlatih yel sendirian, sedangkan Elang, diberi perhatian penuh dan dibantu oleh kak Sadam, Kak iqbal dan kakak alumni lain. Padi, benar-benar merasa terabaikan dan diacuhkan. Ingin menangis, tapi serasa percuma. Daripada memikirkan Elang yang terus ‘disayang’ oleh kak am dan kak Sadam yang seperti ‘anak kandung’ dan kami yang ‘anak tiri’ nya, kami membuat yel-yel. Dan saat itulah Padi dikenal sebagai padi-ting ting. Yap! Kami menggunakan sedikit bait lagu alamat palsu-Ayu ting ting. Tapi, jangan salah, ye-yel ini yang membuat padi berbeda dan terkenal dengan yang lain, bahkan dengan Elang. “Padiiiii… dimaanaaa?? Dimanaa?? Dimanaaaaaa??.
Tak lama, tedengar sahutan muazin menandakan waktu Ashar telah masuk, dan kami diberi waktu istirahat dan menunaikan ibadah salat Ashar. Selang beberapa waktu, simulasi yang ’sesungguhnya’ pun akan segera dimulai. Seluruh penggalang kelas 7 dan 8 telah dikumpulkan. Mereka duduk rapi untuk melihat aksi dari para peserta LT tahun ini. Rasa cemas dan takut menghiasi wajah Padi. Takut jika tampil tak bagus didepan adik kelas. Takut dengan perkataan yang menunjukkan kami tak layak menyandang status peserta LT. Hal ini berbeda dengan Elang. Elang yang penuh dengan rasa tak sabaran, karena mereka memang telah diajarkan berbagai hal, memiliki bekal ilmu dan mental yang lebih, sedangkan Padi?? Ya, seperti yang telah diketahui.
Simulasi lomba petama kali adalah tenda cepat. Aksi pertama dilakukan dengan Elang. Semua berjalan lancar hingga sesi pembongkaran. Tiba giliran Padi, semua terdiam. Entah apa maksudnya. Alhamdulillah, semua lancar, ya walaupun tetap nomor dua. Tapi rasa bangga melingkupi kami. Simulasi kedua yaitu Yel-yel.  Tetap elang yang pertama tampil. Kini, tak hanya adik kelas yang terdiam, kami pun demikian. Melihat Elang tampil dengan gagah, membuat semangat kami sedikit menurun. Kepercayaan diri yang tadi telah dibangun, tiba-tiba mulai menghilang. Tapi, disini kami sekarang, kami Padi, regu inti MTsN, bagaimanapun caranya tetap harus tampil sebagus mungkin. Padi pun tampil, dengan yel terbarunya, “dimanaa?? Dimanaa? Dimanaaa??”. Semua berjalan lancar dan Alhamdulillah sukses.
Pukul 17.00 wib, kami dibubarkan untuk pulang. Setelah mendapat berbagai pengarahan, kami pun pulang. Dengan catatan, minggu depan adalah simulasi ‘Pionering’. Ha?? Semua terkejut. Itulah kak Sadam, selalu memberi kejutan yang menyenangkan dan juga tidak. Dan kali ini tidak menyenangkan.

***

            Pionering pun dimulai. Regu Padi mendapat tugas membuat jembatan jungkat jungkit dan regu Elang mendapat tugas membuat jembatan kaki empat. Waktu yang diberikan adalah 60 menit. Di awali dengan perebutan tali antara Syauqi dan Desi.
“ini tali kami ni. Jangan diambil !”  seru Desi. “mana pulak. Punya Elang ni. Aku yang motong-motong kemaren. Tengok tu, dah aku bakar ujung-ujung nya.” Bantah Syauqi. “tapi ini punya kami. Siapa suruh main ambi aja? ” seru Desi tak mau kalah, dan bla bla bla, begitu seterusnya. Akhirnya, tali tadi pun menjadi milik Padi. Hahaha, pertarungan yang cukup sulit hanya untuk sebuah tali. Setelah itu, mulailah kami membuat pionering. 60 menit berlalu, dan kali ini Padi menjadi nomor satu. Padi berhasil menyelesaikan pionering dengan tepat waktu dan Elang baru setengah jadi. Bangga, bersorak, dan kagum!. Itu yang kami rasakan. Dan saat itu, kali pertama Padi merasa bahwa kami memang sangat pantas menyandang status peserta LT, bahkan peserta LT V !.
            Kami pun mencoba pionering tersebut. Bermain disana sambil bernyanyi ria, beryel-yel dan tak lupa diabadikan oleh kak Sadam. Dan saat ini juga, pertama kali kami merasa kalau kak Sadam punya Padi juga, dan bukan hanya Elang.

***
           
        Namun, beberapa hari ini, jadwal kami latihan mulai sedikit berkurang, karena harus mengurus keperluan untuk melakukan pengukuhan bagi kelas 2 dan 3. Karena kami senior, jadi kamilah yang menyiapkannya. Mulai dari membentuk panitia, sampai peserta nya pun harus mengisi SKU bersama kami. Ini melelahkan, sangat melelahkan, pulang maghrib dan ceramah orang tua pun seakan makan malam kami saat itu. Belum lagi mendengar kak Am yang marah-marah dan kesal karena kami berbuat salah dan bisa dibilang ‘langang’. (terlalu jujur ya  --“).
        Tak ketinggalan, ocehan kak sadam pun seakan ikut mewarnai hari-hari kami. Bisa dibilang “tiada hari tanpa suara mereka”. Hari hari pun berlalu, yang terisi dengan berbagai latihan dan mempersiapkan pengukuhan. Gladi upacara, persiapan konsumsi dan kebutuhan peserta. Semuanya !

***

        Langit abu-abu, angin kencang dan terpaan pasir terjadi siang menjelang sore ini. Di lapangan luas yang hanya terisi beberapa orang saja, menjadi faktor suara seorang laki-laki setengah baya terdengar cukup keras. Ya, siapa lagi? Kak sadam.
Jadi ? gimana? Siapa-siapa aja petugas untuk pengukuhan tu? Petugas upacara pembukaan? Api unggun? Hiking? Gimana? Udah siap semua nya?”  pertanyaan beruntun yang diucapkan kak sadam demi menge-cek kembali segala persiapannya. “udah kak, petugas-petugasnya udah”  Jawab Desi cepat. “baguslah, kumpulkan semua petugasnya sekarang, kita gladi.” Secepat kilat Desi mengumpulkannya.
Saat itu latihan upacara terbagi menjadi 2 trip. Trip pertama yaitu gladi upacara pembukaan, petugas-petugasnya syahid sebagai pemimpin upacara, arinil protokol, dinul do’a, syauqi dasa dharma, desi tri satya, nabila dan arsyad pemimpin satuan putra dan putri, dan selebihnya menjadi peserta upacara.
Gladi upacara ini berlangsung lancar dan tanpa hambatan, walau ada beberapa kesalahan kecil yang dapat dirubah.
        Gladi upacara kedua, yaitu upacara api unggun. Petugas-petugasnya desi pemimpin upacara, Johan, nurul, syauqi, syania, abdil, titi, azizul, nabila, arsyad, tasia menjadi pasukan api unggun. Dan kali ini, begitu banyak kesalahan hingga berulang kali kami melakukan gladi. Susunan yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini dipisahkan menjadi 2 orang/baris hingga membentuk 5 barisan di setiap penjuru. Petugas Dasa dhama 1 dan 2 menjadi satu banjar, petugas dasa dharma 3 dan 4 menjadi satu banjar, begitu seterusnya. Cara berlari yang salah, cara memegang lilin, cara memberi dan menerima api, tempat-tempat dimana seharusnya berdiri, dan banyak hal lainnya. Berkali-kali diulang. Hingga langit pun menurunkan titik-titik air yang seolah mendukung kesalahan kami dimata kak Am dan Kak Sadam.
        Setelah latihan yang dirasa cukup baik, kegiatan selanjutnya pun kembali diisi dengan pengisian SKU untuk para calon ramu dan rakit. Setiap hari berjalan seperti ini, hinggaa saatnyaaa…..



penasaran kelanjutannya?
baca di http://regupadi.blogspot.com/2012/05/salam-pramuka-hai-semuaa.html
oke??

_syania_